Wed. Mar 12th, 2025

Dari Tukang Gali Lumpur Jadi Raja Kecil: Kisah Arogansi dan Flexing Kades Kohod Arsin yang Kini DPO

Kisah Arogansi dan Flexing Kades Kohod Arsin
Kisah Arogansi dan Flexing Kades Kohod Arsin
66 / 100

Asal Usul Arsin: Dari Lumpur Tambak ke Kursi Kades

Jalan Licin Menuju Kekuasaan yang Penuh Kontroversi

Masa Kecil Sulit dan Awal Kerja Keras

Arsin bin Asip bukanlah orang yang terlahir dari keluarga berkecukupan. Dulu, ia hanya tukang gali lumpur di tambak milik orang lain. Oman, saudara iparnya, mengenang:
“Dulu Arsin itu kerja keras, tapi hidupnya pas-pasan. Gali lumpur dari pagi sampai sore cuma buat makan sehari-hari.”
Namun, tekadnya untuk “naik kelas” membuatnya banting stir jadi debt collector di koperasi simpan pinjam. Di sini, ia mulai belajar seni memanipulasi orang dan uang.

Naik Kelas Jadi Makelar Tanah Sukses

Setelah keluar dari pemerintahan desa, Arsin beralih ke bisnis tanah. Dengan modal nekat dan koneksi gelap, ia berhasil meraup keuntungan besar. Tabel di bawah ini menunjukkan perbandingan asetnya sebelum dan setelah jadi makelar:

PeriodePekerjaanAset
2010-2015Tukang Gali LumpurSepeda Motor Butut
2015-2020Makelar Tanah3 Mobil Mewah + Rumah Mewah

Jalur Licin Menuju Tahta Kades

Meski gagal di pemilihan pertama, Arsin akhirnya menang jadi Kades Kohod pada 2021. Caranya? Menurut warga, ia memanfaatkan uang hasil bisnis tanah untuk “membeli” suara dan intimidasi halus.


Gaya Hidup Mewah dan Sifat Arogan yang Bikin Gerah

Flexing ala Raja Desa yang Bikin Netizen Melongo

Mobil Mewah dan Rumah Mentereng ala Raja Kecil

Arsin dikenal doyan pamer kekayaan. Ia punya Honda Civic, Mitsubishi Pajero, dan Jeep Rubicon — mobil yang jarang dimiliki bahkan oleh pejabat kabupaten. Rumahnya pun disebut-sebut seperti istana kecil di tengah pemukiman warga biasa.

Hobi Hiburan Malam dan Saweran yang Kontroversial

Selain mobil, Arsin gemar menghabiskan malam di diskotek dan karaoke dengan lady companion. Henri Kusuma, kuasa hukum warga, bilang:
“Dia suka nyawer biduan pakai uang receh, tapi di depan anak buah, Rp200 ribu diselipin di jempol kaki terus disuruh ambil kayak anjing!”

Sikap Merendahkan Warga: “Kalian Kan Bodoh!”

Aman Rizal dari Gerakan Tangkap Arsin (Getar) mengungkap:
“Dia anggap warga Kohod itu bodoh. Kalau ngasih bantuan, pasti sambil dihina. Kalau ketawa dikasih duit, enggak ya enggak dapet!”


Kasus Korupsi Pagar Laut yang Menyeret Nama Arsin

Skandal Tanah yang Bikin Bareskrim Turun Tangan

Modus Penggelapan Tanah dan Rekayasa Dokumen
Arsin diduga menguasai lahan pagar laut secara ilegal dengan memalsukan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB). Kasus ini merugikan negara hingga miliaran rupiah.

Baca Juga  Duduk Perkara Kasus Penganiayaan Dokter Koas Unsri oleh Sopir Rekan Koasnya

Penggerebekan Bareskrim dan Hilangnya Sang Kades
Saat Bareskrim Polri menggeledah rumah dan kantornya (12/2/2025), Arsin hilang bak ditelan bumi. Padahal, sebelumnya ia aktif flexing di media sosial.

DPO dan Pemburuan oleh Laskar Jiban
Warga membentuk Laskar Jiban — tim berisi 400 orang — untuk memburu Arsin. Aman Rizal, ketuanya, menantang:
“Kalau enggak bersalah, muncul dong! Masa kades kabur kayak buronan?”


Kontroversi Hukum dan Laporan ke Dewan Pers

Arsin vs Media: Perang Klarifikasi atau Pengalihan Isu?

Arsin Laporkan Media: “Ini Fitnah dan Hoaks!”
Meski kabur, Arsin lewat pengacaranya, Yunihar, melaporkan 10 media ke Dewan Pers. Alasannya: pemberitaan dianggap merusak reputasinya. Padahal, Bareskrim sudah tetapkan ia sebagai tersangka!

Analisis Pakar: Strategi Pengalihan Isu?
Pengamat hukum, Prof. Andi Wijaya, berkomentar:


“Ini taktik klasik. Alihkan perhatian publik dengan kasus pencemaran nama baik, sambil beli waktu untuk kabur.”


Misteri Hilangnya Arsin: Di Mana Sang Kades?

Teori Konspirasi hingga Spekulasi Warganet

Klaim Pengacara vs Tuntutan Warga
Yunihar bersikeras kliennya tidak kabur:
“Dia ada di rumah, cuma lagi enggak bisa ditemui.”
Tapi warga membalas: “Rumahnya dijaga preman, mana mungkin kami bisa masuk?”

Teori Netizen: Arsin Kabur ke Luar Negeri?
Beredar rumor ia sudah menyiapkan paspor palsu dan dana mengungsi ke Singapura. Namun, Bareskrim belum konfirmasi.


Pelajaran dari Kasus Arsin: Jangan Jadi Pemimpin yang Lupa Daratan!

Kisah Arsin adalah cermin pemimpin yang lupa asal-usul. Dari tukang lumpur jadi kaya raya, lalu arogan dan korup. Warga Kohod berharap:
“Pemimpin berikutnya harus lebih merakyat, bukan tukang pamer dan korup!”

Quote of the Day:
“Jangan sampai kekuasaan bikin kita lupa bahwa kursi itu bisa panas suatu hari nanti.” — Aman Rizal, Ketua Laskar Jiban.

Penutup:
Kasus Arsin masih berlanjut. Ikuti update terbaru di Jaklamer.com! Kalau kamu punya info keberadaan Arsin, DM kami — jangan lupa pakai hashtag #DimanaArsin! 😉

Baca Juga  OTT KPK di Bengkulu: Calon Gubernur Ditangkap, Uang Ditemukan & Reaksi Masyarakat

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *