Seorang siswa SMP bernama MI (15) diserang secara brutal oleh sekelompok pengendara sepeda motor di Subang atau sekelompok geng motor, Jawa Barat, Indonesia, pada Minggu, 26 Mei 2024, sekitar pukul 03.00.
Peristiwa terjadi di depan SDN Sukamaju Jl. MT. Haryono No.92, Subang.
Korban dikabarkan hendak pulang dari kumpul bersama teman-temannya saat dihadang rombongan pengendara sepeda motor.
Para penyerang diduga memukuli korban dengan tongkat pemukul dan benda tumpul lainnya, sehingga menyebabkan luka parah di kepala.
Korban dan Perawatan:
MI dilarikan ke RSUD Subang untuk mendapatkan perawatan medis.
Karena lukanya yang parah, ia kemudian dilarikan ke RS Hamori Bandung untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
Meski tenaga medis telah berupaya keras, MI akhirnya meninggal karena luka-lukanya pada Rabu, 5 Juni 2024.
Investigasi dan Penangkapan:
Polres Subang langsung melakukan penyelidikan atas penyerangan tersebut.
Berdasarkan rekaman CCTV dan keterangan saksi, polisi mengidentifikasi dan menangkap lima tersangka terkait kasus tersebut.
BACA JUGA : Perkembangan kasus pengeroyokan siswa smp di subang
Para tersangka, berusia antara 16 dan 28 tahun, dilaporkan merupakan anggota geng motor setempat.
Mereka menghadapi dakwaan penyerangan berat dan menyebabkan luka parah pada tubuh, yang dapat mengakibatkan hukuman penjara hingga 8 tahun.
Reaksi Masyarakat dan Seruan Keadilan:
Peristiwa tersebut menuai kemarahan dan kesedihan di kalangan masyarakat, khususnya di Subang.
Banyak yang menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan menuntut keadilan atas kejahatan keji tersebut.
Seruan online untuk memberikan hukuman yang lebih tegas bagi para pelaku juga mendapat dukungan.
Informasi tambahan:
Motif dibalik penyerangan tersebut masih diselidiki.
Beberapa laporan menyebutkan bahwa korban mungkin menjadi sasaran karena pertengkaran sebelumnya dengan salah satu tersangka.
Peristiwa tersebut menyoroti isu kekerasan geng motor di Indonesia.
Pihak berwenang telah menyerukan peningkatan kewaspadaan dan tindakan yang lebih ketat untuk mengekang insiden semacam itu.