Hari ini, 17 Februari 2025, ribuan mahasiswa dari berbagai kota di Indonesia menggelar aksi demonstrasi bertajuk “Indonesia Gelap”. Aksi ini dipicu oleh kekecewaan terhadap kebijakan pemerintah Prabowo-Gibran dalam 100 hari pertama kepemimpinan. Simak tuntutan, kronologi, dan makna di balik gelombang protes ini!
Demo Indonesia Gelap 2025: Apa yang Terjadi?
Lokasi & Skala Aksi
BEM SI bersama Koalisi Masyarakat Sipil menggerakkan demo serentak di 8 kota besar, termasuk Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Aceh. Di Jakarta, massa berkumpul di sekitar Patung Kuda dan Istana Negara meski diguyur hujan gerimis.
Daftar Lokasi Demo:
Kota | Titik Kumpul | Jumlah Peserta |
---|---|---|
Jakarta | Patung Kuda | 500+ |
Bandung | Gedung Sate | 300+ |
Surabaya | Kantor Gubernur Jatim | 400+ |
Aceh | Lapangan Blang Padang | 200+ |
Pemicu Demo: 100 Hari Pemerintahan yang “Kacau”
Mahasiswa menilai kebijakan Prabowo-Gibran justru memperburuk kesejahteraan rakyat. Iqbal Chiesa, Ketua BEM UI, menyebut:
“Kebijakan ugal-ugalan ini bikin rakyat makin menderita. Efisiensi anggaran malah potong hak pendidikan dan beasiswa!”
Tuntutan BEM SI: Dari Efisiensi Anggaran Sampai Reformasi Polri
7 Poin Tuntutan Utama
Berikut tuntutan yang disuarakan dalam aksi “Indonesia Gelap”:
No | Tuntutan | Deskripsi Singkat |
---|---|---|
1 | Cabut Inpres Efisiensi Anggaran | Tolak pemotongan anggaran kementerian yang ancam beasiswa & fasilitas kampus. |
2 | Evaluasi Program MBG | Makan Bergizi Gratis dinilai gagal, anggaran harus dialihkan ke pendidikan. |
3 | Tolak Revisi UU Minerba | Kampus tidak boleh jadi pengelola tambang—independensi akademik harus dijaga! |
4 | Cairkan Tunjangan Dosen | Tunjangan dosen tertunda karena birokrasi, padahal vital untuk kualitas pendidikan. |
5 | Hapus Dwifungsi Militer | TNI harus fokus pada pertahanan, tidak campur tangan di sektor sipil. |
6 | Reformasi Polri | Polri harus transparan dan akuntabel, stop kriminalisasi aktivis! |
7 | Pendidikan Gratis | Pemerintah wajib memastikan akses pendidikan tinggi tanpa biaya mahal. |
Sorotan pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Program MBG jadi kontroversi utama. Menurut BEM UM Jakarta:
“Kami nggak butuh perut kenyang dari MBG! Pendidikan yang layak itu prioritas!”
Anggaran MBG yang mencapai Rp 10 triliun dianggap mengorbankan sektor lain, terutama pendidikan. Beasiswa seperti KIP-Kuliah dan LPDP dikabarkan terancam dipotong 30%.
Mengapa “Indonesia Gelap”? Makna di Balik Tagar

Simbol Ketakutan Generasi Muda
Koordinator BEM SI, Satria Naufal, menjelaskan:
“Indonesia Gelap itu gambaran masa depan suram jika kebijakan ini terus jalan. Rakyat resah, mahasiswa kecewa, pemerintah seperti tutup mata.”
Istilah ini juga merujuk pada kebijakan yang tidak transparan, seperti revisi UU Minerba dan RUU TNI/Polri yang dinilai merampas hak rakyat.
Dampak pada Generasi Z & Milenial
- Mahasiswa: Ancaman pemotongan beasiswa & riset kampus.
- Anak Muda: Lapangan kerja semakin kompetitif karena anggaran pelatihan dipangkas.
- Netizen: Kebebasan berekspresi dikhawatirkan makin dibatasi dengan revisi UU ITE.
Respons Pemerintah & Potensi Konflik Lanjutan
Hingga sore ini, pemerintah belum memberi pernyataan resmi. Namun, Menteri Pendidikan sempat berkomentar:
“Program MBG adalah komitmen kami untuk anak kurang mampu. Efisiensi anggaran bukan berarti mengabaikan pendidikan.”
BEM SI mengancam akan menggelar aksi lebih besar jika tuntutan tidak dipenuhi dalam 14 hari. Mereka juga siap mengajukan judicial review ke MK untuk kebijakan yang dinilai inkonstitusional.
Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Demo “Indonesia Gelap” membuktikan bahwa suara anak muda tetap kritis di era politik baru. Pendidikan, transparansi, dan keadilan sosial masih jadi prioritas generasi Z. Kalau pemerintah nggak segera berbenah, gelombang protes mungkin akan makin panas!
Bagaimana pendapatmu? Share di kolom komentar 👇 atau ikuti update lanjutan di @jaklamer.com!